10 Langkah yang Mendatang Cinta Allah

Posted in Kolom Motivasi on 20 Oktober 2014 by magianapajak

Ibnul Qayyim -rahimahullah- mengatakan (tentang langkah mendapatkan cinta Allah) .. maka hendaknya kita renungkan dan amalkan, serta berlomba-lombalah dalam mengamalkannya.

۱- قراءة القرآن والتدبر لمعانيه .

1. Membaca Al Quran serta (membaca dan) merenungi makna ayat2nya.

۲- التقرب إلى الله تعالى بالنوافل بعد الفرائض .

2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan ibadah2 sunnah setelah ibadah2 yang wajib.

۳- دوام ذكره على كل حال .. باللسان والقلب والعمل والحال .. فنصيبه على قدر نصيبه من هذا الذكر.

3. Merutinkan dzikir kepada Allah dalam setiap keadaan .. dengan lisan, hati, perbuatan dan berbagai keadaan .. maka porsi (kecintaan Allah kepada kita tergantung dari) seberapa banyak porsi kita dalam melazimi dzikir ini.

قال بعض السلف : علامة حب الله كثرة ذكره .. فإنك لن تحب شيئا إلا أكثرت من ذكره .

Berkata sebagian ulama salaf : tanda2 kecintaan kepada Allah adalah dgn memperbanyak dzikir kepada-Nya .. tidaklah mungkin kamu mencintai sesuatu kecuali kamu pasti banyak mengingat2nya.

وعن أبي بن كعب قال : من أكثر ذكر الله برئ من النفاق ، لأن المنافقين لا يذكرون الله إلا قليلاً .

Dari Ubay bin Ka’ab berkata : barang siapa yg banyak berdzikir maka dia akan terlepas (selamat) dari sifat nifaq. Karena sesungguhnya orang2 munafiq itu sangat sedikit berdzikir kepada Allah.

٤- إيثار مرضاته ومحابه على محابك عند غلبات الهوى .

4. Lebih mengutamakan ridho dan cinta Allah diatas kecintaan mu walau hal tersebut bertentangan dengan hawa nafsu mu.

٥- مطالعة القلب لأسمائه وصفاته ومعرفتها .

5. Senantiasa menelaah hati tentang keyakinan kita terhadap nama2 & sifat2 Allah serta pengenalan kita (ma’rifah) kepada-Nya.

٦- مشاهدة بره وإحسانه ونعمه الظاهرة والباطنة .. فإنها داعية إلى محبته .

6. Mempersaksikan segala kebaikan, nikmat dari Allah, baik yang terlihat atau tidak .. karena sesungguhnya yang demikian itu akan menyampaikan kita kepada kecintaan Allah.

٧- انكسار القلب بكليته بين يدي الله عز وجل .

7. Berpasrah dengan merendahkan & menghinakan diri ketika beribadah / berdoa di hadapan Allah.

٨- الخلوة به لا سيما عند النزول الإلهي ، لمناجاته وتلاوة كتابه ، والوقوف بالقلب والتأدب بآداب العبودية بين يديه .. ثم ختم ذلك بالاستغفار والتوبة .

8. Senantiasa berkholwat (menyendiri) dengan Allah pada sepertiga malam terakhir, untuk bermunajat kepada-Nya & membaca kitab-Nya, serta menundukkan hati & beradab dgn adab2 yang baik dalam beribadah di hadapan-Nya .. kemudian mengakhiri kholwat dengan istighfar & taubat.

٩- مجالسة المحبين الصادقين .. والتقاط أطايب ثمرات كلامهم .

9. Bermajelis dengan orang2 yang mencintai kebenaran (orang sholeh) .. dan mengambil buah yang baik dari perkataan2 mereka.

١٠- مباعدة كل سبب يحول بين القلب وبين الله عز وجل .

10. Menjauhi seluruh sebab2 yang dapat memisahkan antara hati kita dengan Allah azza wa jalla.

فمن هذه الأسباب العشرة .. وصل المحبون إلى منازل المحبة .. ودخلوا على الحبيب .

Inilah 10 langkah mendatang cinta Allah … yang menjadikan Pemilik cinta memberikan kecintaan-Nya .. dan memasukkan ke dalam golongan orang yang dicintai-Nya.

حكمة بليغة ..

Mutiara hikmah ..

قال ابن قدامة المقدسي رحمه الله : فلو أن الإنسان عرف كل شيء ولم يعرف الله سبحانه وتعالى ،

Telah berkata Ibnu Qudamah Al Maqdisi -rahimahullah- : “Maka walaupun seorang manusia mengetahui segala hal (jenius) namun dia tidak mengenal (mengetahui) Allah سبحان الله

كان كأن لم يعرف شيئا .

Maka pada hakekatnya DIA ADALAH ORANG BODOH yang tidak mengetahui apa pun.

وعلامة المعرفة .. الحب ، فمن عرف الله أحبه .

Dan tanda ma’rifah (mengenal Allah) adalah CINTA, maka barangsiapa yang mengenal Allah, maka dia mesti mencintai Allah.

وعلامة المحبة .. أن لا يؤثر عليه شيئا من المحبوبات ، فمن آثر عليه شيئا من المحبوبات فقلبه مريض .

Dan tanda kecintaan adalah, lebih mengutamakan yang dicintai dari segala apa pun, maka jika dia lebih mengutamakan sesuatu di atas yang dicintai, maka akan menjadi sakitlah hatinya.

كان أبو بكر الصديق رضي الله عنه يقول : اللهم اجعل يوم سروري يوم لقائك

Sebagaimana Abu Bakar Ash Shiddiq -radhiAllahu ‘anhu- telah berdoa :

Allahummaj’al yauma suruuri yauma liqoo-ika

“Ya Allah jadikanlah hari saat bertemu dengan Mu, hari yang menggembirakan ku”

(Disadur dari kitab “kayfa nartaqy fi manaazilis saa-irina ilAllah” hal. 27-28)

Apakah Doa Bisa Merubah Takdir ?

Posted in Kolom Motivasi on 30 September 2014 by magianapajak

“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa”. [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306].

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud adalah, takdir yang tergantung pada doa dan berdoa bisa menjadi sebab tertolaknya takdir karena takdir tidak bertolak belakang dengan masalah sebab akibat, boleh jadi terjadinya sesuatu menjadi penyebab terjadi atau tidaknya sesuatu yang lain termasuk takdir. Suatu contoh berdoa agar terhindar dari musibah, keduanya adalah takdir Allah. Boleh jadi seseorang ditakdirkan tidak berdoa sehingga terkena musibah dan seandainya dia berdoa, mungkin tidak terkena musibah, sehingga doa ibarat tameng dan musibah laksana panah. [Mura’atul Mafatih 7/354-355].

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya : “Apakah do’a berpengaruh merubah apa yang telah tertulis untuk manusia sebelum kejadian?”
Jawaban.

Tidak diragukan lagi bahwa do’a berpengaruh dalam merubah apa yang telah tertulis. Akan tetapi perubahan itupun sudah digariskan melalui do’a. Janganlah anda menyangka bila anda berdo’a, berarti meminta sesuatu yang belum tertulis, bahkan do’a anda telah tertulis dan apa yang terjadi karenanya juga tertulis. Oleh karena itu, kita menemukan seseorang yang mendo’akan orang sakit, kemudian sembuh, juga kisah kelompok sahabat yang diutus nabi singgah bertamu kepada suatu kaum. Akan tetapi kaum tersebut tidak mau menjamu mereka. Kemudian Allah mentakdirkan seekor ular menggigit tuan mereka. Lalu mereka mencari orang yang bisa membaca do’a kepadanya (supaya sembuh). Kemudian para sahabat mengajukan persyaratan upah tertentu untuk hal tersebut. Kemudian mereka (kaum) memberikan sepotong kambing. Maka berangkatlah seorang dari sahabat untuk membacakan Al-Fatihah untuknya. Maka hilanglah racun tersebut seperti onta terlepas dari teralinya. Maka bacaan do’a tersebut berpengaruh menyembuhkan orang yang sakit.

Dengan demikian, do’a mempunyai pengaruh, namun tidak merubah Qadar. Akan tetapi kesembuhan tersebut telah tertulis dengan lantaran do’a yang juga telah tertulis. Segala sesuatu terjadi karena Qadar Allah, begitu juga segala sebab mempunyai pengaruh terhadap musabab-nya dengan izin Allah. Maka semua sebab telah tertulis dan semua musabab juga telah tertulis.

Pesan Kanjeng Nabi

Posted in Kolom Motivasi on 23 September 2014 by magianapajak

Bersunguh-sungguhlah meraih hal yang bermanfaat untukmu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan melemah. Jika Sesuatu menimpamu janganlah engkau berkata, ‘jika dulu aku lakukan ini pasti terjadi begini atau begitu.’ Tetapi katakanlah, Allah sudah menakdirkan, dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi. Karena kata ‘kalau’ membuka perbuatan setan.” (HR Muslim)

Yuk, Kita Optimalkan Bulan Muharram…!!!

Posted in Kolom Motivasi on 12 November 2013 by magianapajak

Sobat, kita sedang berada di Bulan Muharram, bulan yang dalam pandangan Allah termasuk bulan spesial. Mengapa ?

1. Puasa pada Bulan Muharram adalah puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Puasa pada bulan Allah maksudnya apa ? Setidaknya ada 2 pendapat tentang itu yaitu :

a. Ath Thibiy mengatakan bahwa yang dimaksud dengan puasa di syahrullah yaitu puasa Asyura- tanggal 10 Muharram.
b. Al Qori mengatakan bahwa hadits di atas yang dimaksudkan adalah seluruh bulan Muharram.

Sedangkan Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa bulan Muharram adalah bulan yang paling afdhol untuk berpuasa.

2. Puasa Asyura Menghapuskan Dosa Setahun Yang Lalu

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Dosa yang manakah yang akan diampuni menurut hadits ini ? Setidaknya ada 2 pendapat :

a. Menurut Imam Nawawi rahimahullah, yang dimaksud dosa di sini adalah dosa kecil. Namun diharapkan dosa besar pun bisa diperingan dengan amalan tersebut. Jika tidak, amalan tersebut bisa meninggikan derajat seseorang.
b. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat secara mutlak setiap dosa bisa terhapus dengan amalan seperti puasa Asyura.

3. Dianjurkan Juga Berpuasa Pada Tanggal 9 Muharram
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
.
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم
-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Kenapa sebaiknya menambahkan dengan hari kesembilan untuk berpuasa? Kata Imam Nawawi rahimahullah, para ulama berkata bahwa maksudnya adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang cuma berpuasa tanggal 10 Muharram saja.

Sobatku yang baik.. Masuk syurga adalah keinginan kita semua. Jumlah pintunya ada delapan. Para ulama berhasil menyusun daftar nama-nama pintu itu, yaitu :
1. Pintu Muhammad SAW atau pintu taubah
2. Pintu Shalat
3. Pintu Puasa (Ar-Rayyan)
4. Pintu Zakat
5. Pintu Shadaqah
6. Pintu Haji dan Umrah
7. Pintu Jihad
8. Pintu Shilah (silaturrahim)

Semoga kita bisa memasuki syurga melalui salah satu pintunya.. Aamiin..

Ikan Paus pun Bershalawat Padamu…!!!

Posted in Kolom Motivasi on 20 November 2012 by magianapajak

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, termasuk pula ikan paus, benar-benar bershalawat kepada orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi dari Abu Umamah Ra)

Dapet Warisan, Bayar BPHTB ?

Posted in PBB BPHTB on 22 Mei 2012 by magianapajak

Tanya :
Saya baru saja dapet warisan berupa tanah dan bangunan senilai Rp. 100jt. Apakah saya wajib membayar BPHTB ?

Jawab :
Tergantung di daerah mana.
Jadi di setiap Kabupaten ada Keputusan Menteri Keuangan tentang besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak BPHTB. KMK ini didelegasikan ke Kanwil DJP. Antara satu Kabupaten dengan Kabupaten yang lain bisa berbeda, bisa juga sama. Sebagai contoh di Kab. Sintang, Kalimantan Barat, tahun 2010 besarnya NPOPTKP BPHTB utk warisan adalah sebesar Rp. 75jt. Jadi kalau Anda pada tahun 2010 mendapat warisan berupa tanah dan bangunan yg terletak di Kab. Sintang maka Anda wajib membayar BPHTB.

Kisah tentang Ikan dan Kucing Yang Baik Hati

Posted in Kolom Motivasi on 24 Maret 2012 by magianapajak

pada suatu hari ikan sedang berjalan jalan lalu ia bermain dengan teman temannya lalu ia melihat seekor kucing ikan ikan pada bersembunyi kucing itu bertanya aku tidak jahat kok lalu ikan bertanya kenapa kamu tidak jahat aku tidak suka ikan kata si kucing itu lalu ikan ikan berteman kepada si kucing itu ikan ikan bertanya mana temanmu aku tidak punya teman teman temanku jahat aku aku ingin mencari teman yang baik hati.

Dosa Sebanyak Buih Di Laut Diampuni ?

Posted in Kolom Motivasi with tags on 23 Agustus 2011 by magianapajak

Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
« مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».
“Barang siapa yang bertasbih selesai shalat 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir 33 kali maka itu 99 kali dan menggenapkannya seratus dengan kalimat:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”(Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 5/99)

Kapan PKP harus Melaporkan Usahanya untuk Dikukuhkan menjadi PKP ?

Posted in PPN on 1 Mei 2010 by magianapajak

Wajib Pajak orang pribadi dan Wajib Pajak badan yang memenuhi ketentuan sebagai PKP, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sebelum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak.

Namun ada pengecualian bagi Pengusaha Kecil yang :

  • memilih sebagai PKP; atau
  • Tidak memilih sebagai PKP tetapi sampai dengan suatu bulan dalam suatu tahun buku jumlah nilai peredaran bruto atas penyerahan BKP atau penyerahan JKP telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai Pengusaha Kecil, 
    wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lama akhir bulan berikutnya.

Muncul pertanyaan di benak kita siapakah yang disebut sebagai Pengusaha Kecil ?

Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

Contoh :

Toko ABC menjual beras dan hp. Pada tahun 2008 jumlah penjualan beras mencapai 7000 juta dan penjualan hp mencapai 500 juta. Maka A  termasuk pengusaha kecil. Kenapa ? Walaupun jumlah  keseluruhan omset mencapai 1,2 M tetapi omset BKP ( hp ) baru 500 juta. Dengan kata lain omset non-BKP tidak dihitung.

Apakah Saya bisa Memperoleh Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) ?

Posted in PPN on 1 Mei 2010 by magianapajak

Sebelum menjawab pertanyaan tsb mari kita lihat definisi Pengusaha Kena Pajak (PKP) terlebih dahulu.

PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak ( BKP ) dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak ( JKP ) yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya.

Artinya wajib pajak akan dikukuhkan menjadi PKP ( baik mendaftarkan diri atau secara jabatan ) kalau usahanya menyerahkan ( definisi penyerahan antara lain menjual ) BKP dan/atau JKP.  Jika Anda adalah pengusaha beras ( jual beli beras ) maka Anda tidak bisa diberikan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (NPPKP), karena beras termasuk salah satu barang non-BKP…